Senin, 01 Desember 2008

Sholatku menghilangkan Kebencianku pada seseorang

Aku tinggal di negeri Belanda yang terkenal dengan bunga tulipnya. Aku kelahiran Indonesia, karena kebutuhan akan suatu pekerjaan maka saya sekarang sudah menjadi warga Belanda. Tinggal di negiri berjuta kincir angin yang bersih, teratur dan aman membuat aku dan keluarga betah tinggal disini.
Permasalahanku (yang mungkin bagi sebagian orang bukan suatu masalah) adalah kebencianku yang sangat mendalam pada seseorang.
Kebencianku ini bukan tanpa sebab, karena orang yang kubenci dulu pernah mendholimi aku. Dan selama bertahun-tahun kebencian ini terus menggelayutiku bahkan semakin berat. Apabila aku melihat orang itu terasa ada beban berat yang menekan bahuku, aku terasa mual dan mau muntah,.... entah kenapa. Ingin sekali aku menghilangkan rasa benci tapi tetap tidak bisa. Ya Allah, kenapa aku seperti ini...??
Menjelang bulan ramadhan tahun ini saya mendapat informasi ada training sholat khusyu di masjid Al-Hikmah (terletak di pinggiran kota Denhaag). Niat awal saya ikut pelatihan ini adalah untuk memperbaiki sholat yang saya lakukan. Ustad yang memberikan materi berasal dari Indonesia didampingi 2 asistennya. Pelatihan dimulai dengan penjelasan mengapa kita harus sholat, dilanjutkan dengan pentingnya sholat khusyu. Materi inti pelatihan ini disebut oleh instruktur sebagai 5 klik menuju sholat khusyu. Klik 1 dijelaskan dengan cara simulasi dan langsung dipraktekkan, terasa bahwa sholat yang aku lakukan selama ini betul-betul hanya gerakan tanpa makna. Aku sholat seakan-akan tidak ada yang melihat, padahal sholat adalah sarana komunikasi dengan Sang Pencipta. Bergetar hati saya.... Ya. Allah ampuni kesalahan saya selama ini.
Klik 2, klik 3 .... dst sampai klik 5 saya lalui tanpa terasa hari sudah malam pukul 23.00. Kami istirahat dan bangun pukul 03.00 untuk sholat malam. Sungguh nikmat sholat yang saya lalui tanpa terasa sholat 2 rakaat menghabiskan waktu 40 menit (padahal saya biasanya sholat 2 rokaat paling lama 4 menit). Dalam sholat malam itu aku curhat habis-habisan kepada Allah, kusampaikan semua permasalahan hidupku termasuk kebencianku kepada orang itu.
Training berakhir pagi hari pukul 09.00, aku dan peserta yang lain pulang ke rumah masing-masing. Keesokan harinya aku melakukan sholat dhuha dirumahku, masyaAllah, sholat yang aku lakukan terasa sangat nikmat, Allah terasa sangat dekat dan sesudah sholat hati terasa lapang. Kulihat jam sholatku hampir 1 jam, Subhanallah.
Tak terasa Bulan Ramadhan 1429 sedang kami jalani, seperti biasa kami sholat tarawih di masjid Al-Hikmah. Sebelum shalat Tarawih kami sholat Isya, ternyata imam sholat isya'nya adalah instruktur Training sholat khusyu. Aku sangat menikmati sholat isya yang dilakukan berjamaah, sampai-sampai aku tidak memperhatikan siapa yang berdiri disamping kanan dan kiriku. Yang penting ketika berdiri aku rapatkan bahuku dan kakiku sesuai yang diajarkan ketika pelatihan sholat. Ketika salam, betapa terkejutnya aku karena disamping kananku ternyata adalah orang yang selama ini aku benci. Tapi subhanallah, ketika aku melihat dia, aku salami dia dan kuberi senyuman, .... dihati ini tidak ada lagi kebencian kepadanya. Plong, lega.... Allahuakbar... kebencianku sekarang telah hilang karena sholatku yang semoga kini telah khusyu. Kuceritakan pengalamanku pada ustad instruktur sholat khusyu yang dari Indonesia, beliau berkata: "Bersyukurlah karena sholat Bapak sudah bisa menghilangkan kebencian dihati yang dikobarkan oleh setan, terus Bapak jaga karena sesuai dengan janji Allah, Sesungguhnya Sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dan Bapak sudah mengalami sendiri". Terima kasih ustad.
Sebagai informasi semoga bermanfaat bagi pembaca, ustad yang berasal dari indonesia itu tinggal di Bogor bernama Ustad Sambo (lengkapnya Ansuri Sambo, maaf kalau salah), pelatihannya diberi label "Manajemen Sholat menuju Khusyu dan Nikmat". Alhamdulillah, aku sudah merasakannya dan aku akan terus berusaha menjaganya, amin.
(Cerita ini sengaja tidak menyebutkan nama, semoga bisa diambil hikmahnya)

Tidak ada komentar: