Jumat, 20 Februari 2009

Mencapai Sholat Khusuk

Satu ketika saya sedang bertugas di Gedung MPR/DPR mengamankan penyaluran tenaga listrik kekomplek tersebut pada saat sidang MPR. Dari kejauhan saya lihat ada seseorang yang sedang bercakap cakap dengan asyiknya, ia melangkah bergerak kesana kemari sambil tangannya bergerak-gerak dengan serius. Namun saya tidak melihat lawan bicaranya. Saya jadi was was….. ini orang waras atau tidak. Saya berjalan semakin dekat dan semakin dekat pada orang tersebut, saya agak ragu, kuatir kalau orang itu tidak waras. Setelah dekat saya perhatikan ada kabel dari telinga terus medekati mulutnya dan masuk kesaku celananya. Oooh…. rupanya ia sedang bicara dengan lawan bicaranya melalu hand phone yang dilengkapi headset. Jadi lawan bicaranya tentu saja tidak terlihat karena nun jauh disana… entah dimana, mungkin pada suatu kota di Indonesia atau bahkan di luar negeri. Orang itu begitu asyik dan serius berbicara hingga ia tidak memperhatikan orang lain yang lewat didekatnya.

Ini adalah suatu contoh orang yang khusuk berbicara dengan lawan bicaranya,walaupun lawan bicaranya tidak terlihat. Untuk dapat berbicara dengan serius dan khusuk tidak mutlak lawan bicara harus dapat dilihat dan saling berhadapan. Banyak orang yang beralasan bahwa mereka tidak bisa khusuk dalam sholatnya karena Allah sebagai yang diajak berbicara dalam sholat tidak dapat dilihat dengan mata. Alasan ini tidak benar, nyata nya orang yang saya jumpai digedung MPR diatas dapat berbicara dengan khusuk dan serius walaupun lawan bicaranya tidak tampak.

Dari pengamatan saya orang tidak bisa khusuk dalam sholat sebagian besar disebabkan karena tidak mengerti dan paham apa kalimat yang diucapkan dalam shalat tersebut.. Karena itu Allah mengingatkan dalam surat An Nisa ayat 43 :

” Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, hingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan…..”

Dalam ayat tersebut Allah mengingatkan bahwa kita harus mengerti apa saja yang kita ucapkan dalam sholat. Jika tidak maka keadaan orang itu sama saja dengan orang yang mabuk. Tidak mengerti apa yang diucapkan dalam shalat itulah yang menjadi penyebab utama fikiran melayang layang tak tentu arah ketika sedang mengerjakan shalat.

Problem utama umat Islam di Indonesia


Tidak mengerti ucapan atau ayat yang dibaca dalam shalat merupakan problem yang serius bagi umat Islam di Indonesia. Ini adalah penyebab utama mengapa seseorang tidak bisa khusuk dalam shalatnya. Ketika takbiratul ihram dikumandangkan seolah olah fikiran dikomandokan untuk mulai melanglang buana melantur kemana mana. Mulai dari merencanakan suatu kegiatan bisnis, urusan keluarga, rencana tamasya, menemukan barang yang hilang dan lain sebagainya silih berganti muncul dalam fikiran selama mengerjakan shalat. Anehnya ketika mengucapkan salam sambil menoleh kekanan dan kekiri tanda selesai shalat, fikiran yang melantur itupun berhenti mengelana, langsung fokus pada kegiatan yang harus segera dikerjakan saat itu.

Hal seperti tersebut diatas tentu tidak dialami oleh orang yang mengerti bahasa Arab, baik dia orang Arab sendiri atau bangsa lain yang memang sudah mengerti bahasa arab.

Hal ini hanya dialami oleh bangsa Ajam (Non arab) yang dalam kesehariannya tidak menggunakan bahasa arab untuk bercakap cakap dan berkomunikasi. Untuk mendapatkan shalat khusuk , mengerti dan paham bacaan yang diucapkan dalam shalat merupakan persyaratan mutlak. Menurut hemat saya untuk meningkatkan mutu kehidupan umat Islam di Indonesia perlu diadakan kegiatan atau usaha untuk meningkatkan mutu shalat yang dilakukanja selama ini. Jika shalat umat Islam di Indonesia sudah betul dan benar, Insya Allah mereka (bangsa Indonesia) akan medapatkan semua yang dijanjikan Allah yaitu kemenangan hidup didunia dan akhirat.

Kondisi shalat sebagian besar umat Islam di Indonesia dewasa ini sangat memprihatinkan, baik dari kalangan yang berpendidikan tinggi (intelek) maupun berpendidikan rendah. Rata rata mereka tidak mengerti kalimat atau bacaan yang dibaca dalam shalatnya. Pernah satu ketika saya bertemu seorang petani disuatu desa , saya tanya bacaan yang dibaca dalam shalat. Ia bisa membacanya dengan baik. Ketika saya tanya arti setiap kalimat yang diucapkannya itu, ia menggelengkan kepala. Saya bacakan surat Alfatihah ayat demi ayat. Saya bacakan Bismillahirrahmanirahiim…. ia jawab dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Saya baca Alhamdulillah hirabbil alamin…… ia bengong …. nggak tau. Saya bacakan bacaan shalat yang lain dan saya tanya artinya ia hanya geleng kepala. Saya tanya kamu sudah shalat berapa lama? dijawab sudah 20 tahun. Masya Allah… saya fikir mungkin karena pendidikannya rendah makanya jadi begitu. Dugaan saya meleset, pernah saya tanyakan hal serupa pada seorang sarjana S1, jawaban nya sama saja….. nggak ngerti.

Inilah kondisi yang perlu perhatian dari kita semua, saya kuatir kalau sebagian besar kita terkena peringatan Allah dalam surat Al Maun ayat 4 dan 5 :

“ Maka kecelakaanlah bagi orang yang sholat, yaitu orang yang lalai dari sholatnya”

Pelajaran shalat yang kita dapat selama ini hanya berdasarkan hukum fiqih yang lebih fokus pada masalah rukun shalat. Kita lebih memperhatikan syarat syah atau tidaknya shalat tersebut. Shalat lebih dirasakan sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi, kalau syarat syah shalat sudah terpenuhi yah.. sudah. Masalah khusuk atau tidaknya kurang diperhatikan. Yang penting sudah memenuhi kewajiban shalat sesuai ketentuan dan syah. Jika shalat delakukan dengan tepat dan betul, sebenarnya shalat akan meninggalkan bekas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Shalat yang dilakukan dengan tepat dan benar akan memberikan rasa nyaman,tentram, bahagia, optimis, penuh semangat, selalu merasa berkecukupan dan lain sebagainya. Jauh dari perasaan jengkel, kecewa, sedih, cemas , takut, tertekan dan stress berkepanjangan. Perasaan tersebut akan merangsang fikiran untuk memancarkan gelombang positip kealam semesta yang pada akhirnya akan medatangkan hal yang positip pula dalam kehidupan sehari hari. Hal tersebut sesuai dengan seruan azan yang berbunyi hayya ’alas sholah….. hayya ’alal falah…. mari dirikan shalat…..mari rebut kemenangan.

Meraih shalat khusuk

Menurut teori LOA (Law of attraction) apa yang menguasai fikiran seseorang cenderung menjelma jadi kenyataan, fikiran negatif akan menarik kejadian negatif, fikiran positip akan menarik kejadian positif pula. Inilah yang menyebabkan orang kaya bertambah kaya, orang miskin bertambah miskin. Orang kaya selalu berfikir tentang kekayaan dan hidup berlimpah, sedang orang miskin selalu berfikir tentang kesulitan, kemelaratan dan kemiskinan. Semua yang difikirkan akan menarik hal yang sama dengan apa yang difikirkan. Keburukan menarik keburukan dan kebaikan menarik kebaikan pula.

Tidak mudah mengendalikan fikiran untuk selalu memancarkan gelombang positip. Konon kabarnya fikiran selalu bergerak dan berubah sebanyak 60.000 kali dalam sehari-semalam. Fikiran tidak pernah diam, ia selalu bergerak berubah setiap saat, bahkan ketika kita tidur fikiran tetap bekerja, ia tidak pernah diam. Bagaimana mungkin kita mengedalikannya agar tetap berfikir pada hal yang positip? Kita hanya bisa mengetahui bahwa fikiran kita sedang memancarkan gelombang positip atau negatif dari perasaan kita. Ketika kita sedang merasa kecewa, jengkel, sedih, cemas, tertekan itulah saatnya fikiran memancarkan gelombang negatif yang tentunya akan menghadirkan kejadian negatif pula dalam hidup kita. Ketika kita merasa nyaman, bahagia, tentram, sejahtera, hidup berkelimpahan itulah saatnya fikiran kita memancarkan gelombang positip yang tentunya akan menghadirkan kejadian positip pula dalam kehidupan kita.

Untuk mendapatkan fikiran dan perasaan positip banyak cara dilakukan antara lain dengan latihan meditasi, relaksasi, hipnoterapi, yoga, terapi music dan lain lain. Shalat dengan khusuk dan benar adalah salah satu cara untuk mengendalikan fikiran dan perasaan untuk tetap memacarkan gelombang positip. Kondisi ini bisa dicapai jika orang yang shalat fokus pada bacaan yang dibaca dalam shalat. Fikiran dan perasaan dikendalikan oleh ayat atau kalimat yang diucapkan dalam shalat, tidak melantur dan melayang kemana kemana. Untuk itu tentu orang yang shalat tersebut harus hafal dan mengerti bacaan dan ayat yang dibacanya dalam shalat tersebut.

Gerakan shalat

Banyak orang yang melakukan gerakan shalat dengan asal asalan. Berdiri, rukuk,sujud semua dilakukan dengan tergesa gesa karena ingin cepat selesai dari shalatnya. Rukuk asal rukuk, sujud demikian pula. Bacaan shalat dibaca dengan cepat, fikiran melayang tak tentu arah tidak mengikuti apa yang dibaca. Gerakan shalat jika dilakukan dengan benar dan tu’maninah sangat bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Memperbaiki persendian dan melancarkan aliran darah diseluruh tubuh. Penelitian menunjukan bahwa gerakan shalat yang tepat dan benar, mirip dengan senam yoga. Pada saat rukuk dengan posisi 90 derajat ruas- ruas tulang punggung akan tertarik dan lebih panjang daripada ketika posisi berdiri. Sambungan tulang punggung jadi fleksibel mudah mudahan terpelihara dari penyakit pengapuran tulang punggung. Ketika sujud juga konon ada bagian penting diotak yang hanya bisa dialiri darah ketika dalam posisi sujud. Ini bisa meningkatkan kecerdasan dan kinerja otak. Gerakan shalat yang dilakukan dengan perlahan dan tu’maninah akan menimbulkan perasaan relaks, nyaman dan tentram pada hati dan fikiran.

Pengaturan nafas dalam shalat

Umumnya manusia dalam keadaan sehari hari hanya menggunakan kurang dari 20 % kapasitas paru parunya untuk bernafas. Nafasnya pendek, tidak dalam dan panjang, sehingga sebagian besar kapasitas paru parunya tidak terpakai. Didalam paru paru yang tidak terpakai terdapat udara basi. Dimana satu ketika ia pernah menarik nafas panjang kemudian pengeluaran udara tidak dilakukan sampai tuntas udara yang tersisa merupakan udara basi didalam paru paru. Dalam jangka panjang bagian paru paru yang tidak terpakai itu akan mengalami kerusakan. Orang yang selalu berolah raga, terutama olah raga pernafasan seperti Taichi, Waitankung, Yoga, Satria Nusantara , Mahatma, Silat tenaga dalam, dan lain lain Insya Allah paru parunya tetap sehat

Untuk meningkatkan konsentrasi dan mencegah kita dari ketergesaan dalam shalat perlu dilakukan pengaturan nafas dalam shalat. Pengaturan nafas ini hanya salah satu cara pengendalian diri, bukan termasuk rukun shalat. Ketika takbiratul Ihram angkat tangan sejajar telinga sambil menarik nafas hingga memenuhi paru paru, kemudian turunkan kedua tangan keatas dada sambil menghembuskan nafas perlahan lahan sampai udara diparu paru kosong. Selanjutnya tarik nafas perlahan lahan hingga penuh kemudian hembuskan perlahan lahan sambil membaca do’a iftitah. Jika nafas sudah habis sebelum pembacaan do’a iftitah selesai, tarik lagi hingga memenuhi rongga paru paru kemudian hembuskan nafas perlahan lahan sambil melanjutkan bacaan do’a iftitah yang belum selesai tersebut. Demikian seterusnya, hingga selesai shalat. Gerakan shalat yang betul dan diikuti dengan pengaturan nafas yang baik akan meningkatkan metabolisme tubuh,dan kadar oxigen dalam darah . Efek nyatanya selama mengerjakan shalat bahkan setelah selesai shalat badan terasa lebih segar.



Praktek shalat khusuk

Berikut ini saya sampaikan beberapa cara dan langkah untuk mendapatkan shalat yang khusuk dan benar sehingga didapat shalat yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan Al Qur’an.

1. Siapkan hati dan fikiran untuk mengerjakan shalat, misalnya shalat Dhuhur, Asar atau Maghrib.
2. Ambil wuduk untuk bersuci dari hadas kecil
3. Persiapan segala sesuatu untuk melakukan shalat, ruangan, kondisi dan lain sebagainya.
4. Berdiri tegak menghadap kiblat, kedua kaki agak diregangkan. Rasakan bahwa anda saat ini sedang berhadapan dengan Allah penguasa tertinggi dialam semesta. Bersikaplah tawadhu dihadapan Dia yang berkuasa penuh diseluruh jagat raya.

5. Takbiratul ihram

Ucapkan takbiratul Ihram sambil mengangkat kedua belah tangan sejajar telinga dan menarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru. Selanjutnya turunkan kedua belah tangan keatas dada sambil menghembuskan nafas perlahan lahan hingga paru paru kosong sempurna.. Letakan tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada.

6. Do’a Iftitah

Selanjutnya tarik nafas kembali perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru, hembuskan perlahan lahan sambil membaca do’a iftitah:

”Allahu Akbar kabiro, walhamdulilaahi katsiiro, wa subhanallahi bukhrataw wa ’ashiila . Allah maha besar yang maha sempurna kebesarannya, segala punji bagi Allah sebanyak banyaknya, dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang hari ” Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fathorosshamaawaati wal ardho haniifan muslimaw wama ana minal musyrikiin Sesungguhnya aku hadapkan hati dan fikiranku kepada yang menjadikan langit dan bumi , dengan lurus (ber-sungguh-sungguh) dan berserah diri , dan aku bukanlah termasuk orang yang mempersekutukanNya . Innas sholaati, wanusuki, wamahyaya, wama maati lillahi rabbil ’alamiin. Laa syariikalahuu wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimin. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya bagi Allah Tuhan sekalian alam, Tiada sekutu bagiNya, dengan demikianlah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang berserah diri (muslim) .”


Jika nafas yang dihembuskan perlahan sudah habis sedang bacaan iftitah belum selesai, maka tarik kembali nafas hingga memenuhi paru paru, kemudian hembuskan perlahan sambil melanjutkan bacaan yang belum selesai,demikian seterusnya. Konsentrasikan hati dan fikiran pada bacaan berikut maknanya. Mulut membaca do’a iftitah, fikiran menyebut terjemahannya, hati merasakan maksud kalimat yang dibaca. Rasakan kalimat yang dibaca dengan segenap perasaan dan penuh kekhusukan. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan do’a iftitah tersebut.

7. Bacaan Al-fatihah

Selanjutnya tarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru, hembuskan perlahan lahan sambil membaca surat Al Fatihah. Konsentrasikan fikiran dan perasaan pada bacaan Al Fatihah tersebut. Ucapkan dengan lisan, terjemahkan dengan fikiran, pahami dengan hati. Rasakan setiap ayat yang dibaca, ikuti dengan visualisasi. Baca surat Al Fatihah tersebut dengan tartil dan perlahan lahan.

Ketika membaca Bismillahirrohmanirahiim ……bayangkan dan rasakan betapa rasa kasih sayang Allah pada kita semua.

Ketika membaca Alhamdulillahir robbil alamiin…. bayangkan betapa maha terpujinya Allah penguasa alam semesta.

Ketika membaca Arohmaanirrohiim bayangkan sifat kasih sayang Allah yang meliputi alam semesta.

Ketika membaca Maalikiyau middin ….bayangkan keadaan dihari berbangkit kelak , ketika kita dikumpulkan dipadang mahsyar yang kering dan tandus. Dihari yang tiada tempat bernaung selain naunganNya, dihari yang tidak ada tempat berlindung selain lindunganNya . Dialah penguasa tunggal dihari itu.

Ketika membaca Iyya kana’budu wa iyyaka nasta’in tanamkan dalam hati bahwa hanya Dialah yang disembah, dan hanya kepadaNya tempat mohon pertolongan.

Ketika membaca Ihdinas shiroothol mustaqiim bayangkan jalan yang lurus, jalan yang penuh rahmat dan berkahNya. Ketika membaca Shirothol ladziina an amta alaihim, ghoiril maghdu bi alaihim , waldhoolliin ….bayangkan yang dimaksud jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh oleh orang yang telah mendapat rahmat dan nikmat dariNya , bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat.

Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan Alfatihah.

8. Bacaan surat dan ayat pilihan setelah Alfatihah

Setelah selesai membaca Alfatihah tarik nafas hingga memenuhi ruang paru paru. Hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca ayat atau surat pilihan. Untuk menambah kekhusuan ayat pilihan bisa disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang sedang mempengaruhi kita. Misalnya menghadapi musibah dan cobaan baca surat al Ankabut 1 s/d 5. Atau Al baqarah 153-157. Untuk membangkitkan semangat perjuangan dan mendapatkan karir yang lebih baik, baca surat Ali Imran 26-27, An Nur 55-56 atau Al Fath 1-4. Mengenang kehidupan akhirat baca surat al Waqi’ah, surat Al Zalzalah dan Al Qori’ah, Tentu saja ayat atau surat yang dibaca sudah dihafal berikut terjemahannya, demikian seterusnya. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan ayat pilihan tersebut.

9. Rukuk

Tarik nafas perlahan lahan sambil rukuk dan membaca takbir. Selama ruku baca kalimat tasbih ” subhanarabbiyal adzim ….Maha suci Allah yang maha besar ” . Selama ruku dan membaca tasbih nafas dihembuskan perlahan lahan . Punggung dan pinggang membentuk sudut 90 derajat, tangan bertumpu pada lutut. Rasakan suasana relaks dan nyaman selama rukuk. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan tasbih.

10. I’tidal

Tarik nafas perlahan lahan sambil berdiri dan mengucapkan kalimat ” Samiallahu liman hamidah…. telah mendengar Allah akan orang yang memujiNya. ”. Kedua belah tangan diangkat sampai sejajar telinga. Selanjutnya turunkan kedua belah tangan kesamping kiri dan kanan sambil menghembuskan nafas perlahan-lahan. Berdiri tegak dengan kedua belah tangan disamping kiri dan kanan, tarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi paru paru, kemudian hembuskan dengan perlahan lahan sambil membaca : ”Robbana lakal hamdu, milussamawaati wamil ul ardhi, wamil umaasyi’ta, min syai’in ba’du…..Wahai Tuhan kami segala puji bagiMu sepenuh langit dan bumi,dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu”. Puji Allah dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks dan nyaman. Hadapkan hati dan fikiran seluruhnya kepada Allah penguasa alam semesta dengan ikhlas dan tawadhu. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya bacaan do’a .

11. Sujud pertama

Tarik nafas perlahan lahan sambil turun untuk sujud dan mengucapkan kalimat takbir ”Allahu akbar”. Selama sujud hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca kalimat tasbih : ”Subhana rabbiyal a’la …..Mahasuci Allah yang maha tinggi ” sebanyak yang bisa dibaca. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya kalimat tasbih.Ucapkan kalimat tasbih dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks dan pasrah kepadaNya. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya ucapan tasbih. Lama sujud tergantung kekuatan nafas dan jumlah kalimat tasbih yang dapat diucapkan. Rasakan suasana yang betul betul relaks dan pasrah padaNya.

12. Duduk Iftirash

Tarik nafas perlahan lahan sambil duduk dari sujud dengan mengucapkan kalimat takbir. Ketika duduk Iftirash hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca do’a :” Robighfirli, warhamni, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii, wa’afinii, wa’fu’annii …….Ya Tuhanku , ampuni aku, rahmati aku, tutupi nkeburukanku, angkat derajatku, beri aku rezeki, beri aku petunjuk, sehatkan aku, ma’afkan aku…”. Ucapkan do’a dengan sungguh sunguh, ikuti dengan ikhlas dan penuh perasaan, jangan tergesa gesa. Nikmati kata demi kata dalam do’a ini, rasakan getaran dari setiap kalimat do’a yang diucapkan. Ini adalah do’a untuk kehidupan yang ideal. Jika Allah mengabulkan do”a ini anda tidak akan menderita, gelisah, tertekan, bingung, dan hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Anda akan mendapat ampunan, rahmat dan berkah, ditutupi keburukannya, diangkat derajatnya, mendapat bimbingan dalam menghadapi berbagai masalah, diberi badan yang sehat, dan ma’af dari Allah. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya bacaan do’a.

13. Sujud kedua

Tarik nafas perlahan lahan sambil sujud dan mengucapkan kalimat takbir. Selama sujud hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca kalimat tasbih : Subhana rabbiyal a’la …..Maha suci Allah yang maha tinggi” . Lakukan seperti pada butir 11. Setelah selesai , lanjutkan ke rakaat kedua. Tarik nafas perlahan lahan sambil berdiri dan mengucapkan kalimat takbir untuk melanjutkan kerakaat kedua.

14. Duduk tahiyyat

Pada duduk tahiyat awal sambil menghembuskan nafas perlahan lahan baca do’a : Attahiyatul mubaarokatus shalawatut thoyyibatulillaah. Assalamu alaika ayyuhanabiyyu warahmatullahi wabarakatuhu, Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah, salam rahmat dan berkahNya kupanjatkan padamu wahai nabi Muhammad…….. assalamualaina wa ala ibadillahisshoolihiin , Asyhaduallaa ilaaha illallahu wa assyhadu anna muhammadarrasuulullah, Allahhumma sholli ala muhammad wa ala aali muhammad…..Salam kesalamatan semoga tetap bagi kami seluruh hamba hambaNya yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah , dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan juga kepada keluarga nabi Muhammad ” . Pada tahiyyat akhir ditambahkan kalimat :….kama sholaita ala ibrahiim wa ala aali ibraahim , wa barik ala aali Muhammad wa aala ali Muhammad, Kama barakta ala aali Ibrahiim wa ala aali Ibrahiim fil alamiina innaka hamiidun maajiid….Sebagaiman Engkau pernah memberi rahmat kepada keluarga nabi Ibrahim, Berikanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah nmemberi keberkahan kepada Nabi Ibrahiim dan keluarga nya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang maha terpuji dan maha mulia ” . Jika hembusan nafas berakhir sebelum bacaan do’a selesai, tarik lagi nafas baru dan lanjutkan bacaan do’a sambil menghembuskan nafas perlahan lahan. Setelah selesai ucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan kiri nsebagai penutup seluruh kegioatan shalat.

15. Seluruh kegiatan shalat dilakukan dengan tenang, relaks dan tidak tergesa gesa. Resapi dan hayati setiap kalimat yang diucapkan dalam shalat. Insya Allah anda akan merasakan kenikmatan langsung dalam shalat ini. Jika gerakan shalat dan pengaturan nafas anda lakukan dengan betul, anda akan merasakan hawa hangat dan nyaman diseluruh tubuh. Badan terasa lebih segar selama shalat dan sesudah melakukan shalat. Jika anda mengidap tekanan darah tinggi, insya Allah shalat seperti ini akan menurunkan tekanan darah anda.

Efek nyata shalat khusuk dalam kehidupan sehari hari

Shalat yang dilakukan dengan benar dan khusuk akan menimbulkan efek yang nyata dalam kehidupan sehari hari. Beberapa indikator yang dapat anda rasakan dalam kehidupan sehari hari sebagai hasil dari shalat yang benar dan khusuk antara lain :

1. Badan terasa lebih segar dan relaks selama dan sesudah mengerjakan shalat

2. Anda bisa merasakan suatu perasan nikmat dan asyik ketika mengerjakan shalat, hati dan fikiran terasa relaks dan focus pada kalimat yang dibaca. Adakalanya perasaan anda terbawa hanyut oleh ayat yang dibaca hingga badan bergetar dan kadang kala anda menangis karena merasakan kedahysatan Allah , kasih sayang dan azab -Nya..

3. Hati dan fikiran selalu merasa bahagia, nyaman, tentram, optimis dalam menjalankan kehidupan jauh dari perasaan sedih, duka, cemas, takut , putus asa, tertekan dan stress berkepanjangan.

4. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cobaan dan tekanan hidup. Berbagai musibah dan kesulitan yang menghadang tidak menyebabkan nya patah semangat dan berputus asa.

5. Terpelihara dari melakukan perbuatan tercela dan perbuatan keji lainnya

6. Memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi dalam menyelesaikan dan menghadapi berbagai masalah yang datang menghadang dalam kehidupan sehari hari.

7. Tidak takut menghadapi ancaman dari manapun, ia hanya tunduk dan takut pada Allah Subhanahu wataala.

Jika anda belum melaksanakan shalat dengan benar dan khusuk, anda akan mendapatkan efek yang berlawanan dari hal yang telah disebutkan diatas. Beberapa indikator yang bisa anda amati dan rasakan jika anda belum melakukan shalat dengan benar dan khusuk antara lain sebagai berikut.

1. Shalat terasa sebagai beban dan dirasakan sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Selama mengerjakan shalat fikiran melayang kemana mana . dan ada keinginan untuk segera selesai dari mengerjakan shalat

2. Shalat tidak meninggalkan bekas yang nyata dalam kehidupan sehari hari. Hati dan fikiran sering dirongrong perasaan gelisah, sedih, cemas, kecewa, putus asa, tertekan dan stres berkepanjangan.

3. Daya tahan terhadap cobaan dan tekanan hidup sangat lemah, mudah panik dan putus asa. Sehingga sering tergiur untuk mencari pertolongan alternatif seperti paranormal, dukun, ajimat dan perbuatan musyrik lainnya.

4. Kecerdasan spiritual lemah sehingga mudah tergiur untuk melakukan perbuatan tercela dan keji lainnya demi mendapatkan apa yang diinginkan.

5. Sangat takut terhadap acaman manusia dan lain sebagainya, rasa takut tersebut mengalahkan rasa takutnya pada Allah, hingga mudah tergelincir pada perbuatan tercela dan perbuatan musyrik lainnya.

Demikianlah, mari kita tingkatkan mutu shalat kita masing masing, dengan berusaha untuk mengerti dan memahami setiap ayat atau kalimat yang kita ucapkan dalam shalat kita sehari hari. Perhatikan perubahan yang terjadi setelah anda bisa melaksanakan shalat dengan benar dan khusuk.

(Sumber: www.fadhilza.com)

Read More..

Senin, 02 Februari 2009

Nikmatnya Sholat Khusyu'

Kalau kita simak sholat khusyu bukanlah sesuatu yang mustahil. Karena Allah tidak mungkin memerintahkan kepada kita sesuatu yang mustahil kita lakukan. Setidaknya, sholat khusyu itu bisa kita lihat pada waktu sholat dan sesudah sholat.

Dalam Al-Qur'an Surat Al Mumi'nun ayat 1: Qod aflahal mu'minuun. Al ladziina hum fii sholatihim khoosyi'uun. Amat sangat berbahagia, sukses orang yang beriman yang khusyu dalam sholatnya. Dengan kata lain siapapun yang merindukan kebahagiaan yang hakiki.

Kesuksesan sejati, kemenangan dalam hidup ini selayaknya kita memperhatikan kualitas sholat. Dapat dipastikan bahwa perintah sholat bukan untuk kepentingan Allah yang Maha Agung. Yang sudah memiliki segala-galanya dengan sempurna. Perintah sholat seluruh keuntungannya akan kembali kepada pelakunya.

Pertama, pada waktu sholat dia akan bisa berkomunikasi dengan Allah sangat baik sehingga berbuah ketentraman jiwa, kebahagiaan berkomunikasi dengan Allah. Dan dirikan sholat untuk mengingat Allah.

Kedua, sholat yang khusyu' akan tampak pada perilaku kesehariannya.
Berbekas dalam kepribadian, etos kerja maupun prestasi kesehariannya. Jadi tidak mungkin kekhusyuan sholat hanya dinikmati pada waktu sholat saja. Karena sholat yang wajib hanya lima kali sehari jika dilakukan sepuluh menit hanya 50 menit dibanding 24 jam.

Pastilah hikmah sholat yang paling besar justru bisa dilihat ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas hubungan sesama manusia, aktivitas mensejahterakan diri maupun orang lain, harus menjadi bukti kekhusyuan sholat ini.

Dalam sholat khusyu, justru yang paling penting adalah saat-saat sesudah sholatnya karena inilah kemenangan yang hakiki. Ketenangan tidak mungkin dirasakan hanya waktu sholat, kita juga harus tenang diwaktu-waktu lainnya.

Karena itu kita harus menyadari bahwa ketenangan, tidak hanya menyebut nama Allah saja. Tapi pelengkap syariat dunia, rejeki yang cukup, rumah yang lapang, jaminan keamanan, keluarga yang sakinah, perlindungan dari kawan-kawan, inipun merupakan bagian karunia Allah yang harus kita buru sebagai upaya merealisasikan ketenangan jiwa secara syariat.

Ada 7 hikmah dari sholat yang khusyu':
1. Manajemen waktu (Disiplin waktu)
Allah mengingatkan kita 5 kali sehari. Tidak ada satu agama pun yang begitu intensif mengingatkan waktu selain Islam. Bahkan Allah bersumpah berkali-kali atas nama waktu. Wal'ashr, wal lail, wan nahar dan sebagainya. Karena manusia memang dibatasi waktu. Dan nilai manusia tergantung dari pada bagaimana dia menyikapi waktu. Kita pasti mati dan kita tidak tahu kapan mati.

Rasulullah menilai orang yang cerdas bukan orang yang bergelar atau yang banyak ilmu tapi orang yang banyak ingat mati. Dan sangat mempersiapkan diri untuk mati. Sehingga penuh perhitungan terhadap setiap gerak-geriknya.

Seorang ahli sholat yang khusyu', bisa dilihat dari cara menyikapi waktu. Dia begitu menilai berharganya waktu sehingga tidak mau melakukan kesia-siaan. Sikap dan perilakunya yang menggunakan waktu hanya mau melakukan yang bermakna.

Siapapun yang sholatnya seperti bagus tetapi begitu banyak membuang waktu percuma, kufur nikmat terhadap waktu, perlu ditanyakan lagi tentang kekhusyuan yang sebenarnya. Dengan kata lain orang yang khusyu dalam sholatnya terlihat dari pribadinya yang sangat menjaga diri dari kesia-siaan apalagi kemaksiatan.

2. Manajemen niat
Ternyata rahasia sholat dari niat. Qobla subuh, tahiyatul masjid dan sholat shubuh sama-sama 2 rakaat. Yang membedakan adalah niatnya. Rasulullah bersabda, Innamal 'amalu binniat, Setiap amal tergantung dari niat.

Siapapun yang ingin sukses harus selalu bertanya niat apapun dibalik yang dia lakukan dan yang diucapkan. Dia tidak mau bergerak, sebelum lurus niat karena Allah, tidak menerima amal apapun kecuali niat yang bersih karena Allah SWT. Semakin bersih niat kita semakin bahagia, semakin ringan yang kita lakukan, semakin tentram batin ini, semakin indah apapun yang kita lakukan. Orang-orang yang niatnya ikhlas jauh berbeda dengan orang yang berniat buruk berniat jahat atau niat yang tidak benar.

3. Manajemen sense of clean
Ternyata tidak ada satu pun yang berani melakukan sholat tanpa diawali wudhu atau tayamum. Proses bersih dari awal merupakan kunci sukses sholat yang khusyu. Berarti orang yang sangat mencintai bersih lahir batin itu adalah rahasia penting kesuksesan dunia akhirat.

Niat lurus dalam aktivitas sehari-hari harus dijaga kebersihan pikiran, dari licik, jahat, kotor dan mesum. Kita harus jaga kebersihan mata kita dari memandang yang diharamkan. Kita harus jaga pendengaran kita dari senang mendengar aib, dll.

Juga semua berasal dari hati yang bersih yang kita jaga tidak diselimuti kebencian, kedengkian melainkan yang bersih. Juga tubuh bersih dari makanan yang haram, arta kita bersih dari hak-hak orang lain.
Orang yang sangat mencintai bersih lahir batin insya Allah tidak akan didatangi kehinaan. Karena kehinaan biasanya dilekatkan dengan segala sesuatu yang kotor. Maka kalau kita ingin sukses kita harus benar-benar hidup mencintai bersih lahir batin.

4. Manajemen Tertib (Rukun Sholat Tertib)

Rupanya Allah SWT menjadikan hidup tertib teratur dengan proporsional adalah kunci sukses. Sholat itu dilakukan dengan tertib. Barang siapa yang hidupnya tidak teratur, tidak teratur makan sakit maag, tidak teratur tidur kesehatan terganggu, tidak teratur makan obat akan teracuni. Perkataan yang tidak teratur akan menimbulkan masalah, manajemen keuangan yang tidak teratur akan jadi bangkrut.

Melakukan sesuatu tanpa aturan, jalan yang tidak teratur akan semrawut, macet. Maka pertanyaan pada diri kita, apakah kita termasuk orang yang memiliki senang hidup dalam sebuah tatanan yang teratur dengan baik proporsional?

Jikalau menjadi orang yang seenaknya sendiri tidak mau hidup dalam aturan yang benar dan disiplin menjalankan aturan yang benar dan disiplin menjalankan aturan maka tipis harapan kita akan berprestasi. Kita harus menikmati hidup yang teratur, rapi, tertib dengan baik. Yang dilakukan dengan proporsional ikhlas karena Allah semata. Bersih dari cacat cela perbuatan nista, insya Allah.

5. Tumaninah
Tumaninah ini artinya tenang. Ini yang sangat dahsyat dalam sebuah prestasi. Kita sering melakukan sesuatu tapi pada saat tubuh kita melakukan sesuatu pikiran kita tidak disana, hati kita tidak disana akibatnya prestasi apa yang bisa dicapai tanpa kehadiran konsentrasi.

Sholat yang baik itu gerakannya disempurnakan disana hatinya hadir pikiran tertuju konsentrasi. Sebuah kombinasi amal yang sangat indah. Jika kita sedang bekerja, 8 jam efektif dengan perasaan bahagia, tenang, konsentrasi yang baik.

Inilah sebenarnya orang yang akan berprestasi maksimal, seimbang dalam melakukan apapun adil dalam waktu-waktunya hadir lahir batinnya. Begitu pun juga fokus dalam sikapnya, tentram dalam tindak tanduknya. Subhanallah

6. Siap dalam segala situasi

Berdiri, ruku, sujud. Ketika berdiri akal lebih tinggi dari hati. Bagaimana saatnya mengolah akal kita. Suatu saat sedang ruku keseimbangan antara qolbu dengan akal, begitupun ketika sujud, akal harus tunduk kepada qolbu kita. Tidak takabur si akal dengan kecerdasannya. Tawadlu dengan qolbu subhanallah.

Keseimbangan antara hati, ada saatnya akal benar-benar kita peras sedemikian rupa sebagian kerja kita dan fisik kita ikut. Cobalah kita lihat bagaimana hidup ini ada saatnya diatas, di tengah, dibawah, berulang. Kita nikmati sebagai bagian episode hidup kita.

Tidak usah heran sekarang mudah, besok sulit. Adakalanya akal kita begitu sulit memecahkan, hati kita yang dominan. Keseimbangan inilah yang dibutuhkan, tindakan yang selalu proporsional dalam gerak gerik kita. Tawadlu adalah kunci sukses, jauh dari ketakaburan walaupun telapak kaki kita sama dengan kening kita.

7. Salam
Sholat ditutup dengan salam. Dengan salam kita memberikan jaminan pada orang-orang disekitar kita. Bahwa kita berharap keselamatan. Dan saya bukan biang kezaliman bagi siapapun dan saya tidak akan merugikan siapapun.

Artinya seorang yang sholatnya khusyu dia akan menjaga tindak tanduknya. Agar orang lain merasa aman tidak teraniaya, oleh apapun yang dia miliki, dia lakukan. Seorang yang benar-benar ahli sholat yang khusyu, akhlaknya akan bebas dari kezaliman terhadap siapa pun. Sholat yang khusyu adalah sholat yang sangatproduktif dengan kebaikan.

Orang yang khusyu dalam sholatnya, ibadah komunikasinya nikmat tentram ketika dalam sholat dan tentram pula dalam aktivitas sehari-hari. Karena ia sangat berprestasi, disiplin waktunya, manajemen waktu yang optimal, dengan niat yang selalu lurus dan bersih sehingga tidak goyah oleh imbalan pujian makhluk-makhluk pribadi yang selalu menjaga kebersihan lahir batin, hartanya juga.

Pribadi yang selalu tertib bersikap apapun teratur sehingga efektif dan efisien tindakannya. Pribadi yang benar-benar tumaninah menjalankan setiap tugasnya hadir dengan kemantapan pribadi ketentraman jiwa, kesungguhan, keseriusan.

Pribadi yang benar-benar siap menyikapi setiap episode dengan baik dan penuh ketawadluan. Dan pribadi yang merupakan jaminan tidak akan memberikan kerugian, kezaliman bagi siapapun juga.

Mudah-mudahan dengan hikmah sholat seperti ini maka Allah menghimpun kesuksesan duniawi, harta, kedudukan, persahabatan yang merupakan bagian dari rasa aman yang Allah berikan kepada makhluknya. Wallahu'alam

author : neezam | anggota azzam islamic research
source : bundel elektronik MQmanajemen
Read More..

Jumat, 26 Desember 2008

Pengalaman Pertama Praktek Sholat Khusyu'

Aku selesai baca buku ini sekitar jam 11an malam, kebetulan aku belum Shalat Isya jadi aku ingin praktekan langsung hari itu juga, padahal disarankan untuk pertamanya lebih baik dilakukan pada shalat sunat dulu tapi apa salahnya kalau aku langsung praktekan pada shalat fardhu. Hmmm badung...:)
Aku ambil wudhu dulu dan berusaha untuk konsentrasi karena Wudhu adalah awal untuk melakukan Shalat khusu', kalau wudhu nya nggak khusu' maka sholatnya juga nggak khusu'. Ada dua kali aku melakukannya karena aku merasa putus hubungan dengan pencipta saat itu. Aku ulangi lagi sampai benar-benar fokus terhadap apa yang aku lakukan. Akhirnya selesai juga, dan ini mungkin Wudhu terlama yang pernah aku lakukan sepanjang hidupku.

Tibalah aku melakukan Shalat, di TV ada acara American Idol yang sebenarnya aku tunggu dan aku terpaksa hilangkan dulu volumenya tanpa mematikan TV nya. Aku berusaha untuk benar-benar khusu' pada saat takbir yang pertama, entah berapa kali karena aku merasa pikiranku masih kemana-mana, akhirnya aku merasa mantap melakukannya(sudah khusu' atau belum aku nggak tahu yang jelas lebih baik dari takbir-takbir sebelumnya). Aku berusaha untuk meresapi setiap bacaan yang aku ucapkan dan jangan sampai aku tidak mengerti(ALhamdulillah aku masih ingat artinya sejak aku harus menghapalkannya saat aku kuliah dulu). Hanya bacaan surat yang aku belum tahu artinya jadi aku pake surat yang pendek-pendek saja. Aku berusaha untuk tetap se-tumaninah mungkin, saat ruku' aku harus merasakan keagunganNya demikian juga pada saat sujud. Saat duduk antara dua sujud aku berusaha untuk komunikasi langsung tetapi nggak bisa. Robigfirli aku ucapkan dan aku berharap respon ampunanNya, aku belum mendapatkannya. Rokaat kedua sedikit terganggu kekhusu'anku karena aku membuka mata dan ada cahaya dari TV yang masih menyala. Kupejamkan lagi mataku dan berusaha untuk konsentrasi lagi, Rokaat ketiga aku merasa lebih baik dari rakaat kedua.Rokaat keempat aku benar-benar sangat menikmati setiap gerakan, kulakukan setiap gerakan dengan tumaninah. Ruku' benar-benar enak, kuucapkan bacaan shalat dengan arti yang benar-benar aku mengerti. Sujud pertama rokaat ini aku benar-benar merasa Allah maha tinggi, saat duduk antara dua sujud aku berusaha untuk merasakan komunikasi langsung dan aku merasa tidak mendapatkannya, setelah itu aku langsung sujud untuk yang terakhir. Saat inilah aku merasakan sesuatu yang lain, aku menangis ya aku menangis di sujud terakhir ini, aku benar-benar menangis. Dunia terasa gelap, aku dibawa kedalam suatu lorong dan kemudian berada dalam suatu ruangan yang luas dengan banyak titik-titik putih dengan latar belakang hitam, entah dimana. Subhana Robiyal A'laa, yang pertama aku menangis demkian juga yang kedua dan ketiga, aku berusaha untuk bangkit untuk melakukan tahiyat akhir tapi susah, aku tetap sujud sementara leherku tercekat, agak sulit bernapas(tapi tetep bisa). Di sujud itu aku terus menangis. Selesai Shalat aku kaget, dan bertanya-tanya batal enggak ya Shalat sambil nangis. Kemudian aku dzikir sesuai dengan yang disarankan, aku nangis lagi disini(hmmm... Q-noy). Sampai akhirnya aku sujud lagi dan tetap nangis.Entah berapa lama aku Shalat, tetapi aku merasa ini Shalat fardhu terlama dalam sejarah hidupku mungkin 20 menit atau 30 menit. Selesai semuanya dan aku benar-benar plong.

Terima kasih ..... atas hadiahnya, tanpa mengecilkan arti hadiah dari yang lain, bagaimanapun juga ini hadiah(baca:anugerah) terindah yang pernah saya dapatkan.
Kesimpulannya sampai sekarang aku belum bisa Shalat Khusyu' apalagi kalau di kantor tempat Sholat nya antri, di rumah yang nggak antri juga susah karena mau ini mau itu. Nggak bisa khusyu masih melayang-layang pikirannya.
(sumber: tup-tup.blogspot.com)
Read More..

Senin, 01 Desember 2008

Sholatku menghilangkan Kebencianku pada seseorang

Aku tinggal di negeri Belanda yang terkenal dengan bunga tulipnya. Aku kelahiran Indonesia, karena kebutuhan akan suatu pekerjaan maka saya sekarang sudah menjadi warga Belanda. Tinggal di negiri berjuta kincir angin yang bersih, teratur dan aman membuat aku dan keluarga betah tinggal disini.
Permasalahanku (yang mungkin bagi sebagian orang bukan suatu masalah) adalah kebencianku yang sangat mendalam pada seseorang.
Kebencianku ini bukan tanpa sebab, karena orang yang kubenci dulu pernah mendholimi aku. Dan selama bertahun-tahun kebencian ini terus menggelayutiku bahkan semakin berat. Apabila aku melihat orang itu terasa ada beban berat yang menekan bahuku, aku terasa mual dan mau muntah,.... entah kenapa. Ingin sekali aku menghilangkan rasa benci tapi tetap tidak bisa. Ya Allah, kenapa aku seperti ini...??
Menjelang bulan ramadhan tahun ini saya mendapat informasi ada training sholat khusyu di masjid Al-Hikmah (terletak di pinggiran kota Denhaag). Niat awal saya ikut pelatihan ini adalah untuk memperbaiki sholat yang saya lakukan. Ustad yang memberikan materi berasal dari Indonesia didampingi 2 asistennya. Pelatihan dimulai dengan penjelasan mengapa kita harus sholat, dilanjutkan dengan pentingnya sholat khusyu. Materi inti pelatihan ini disebut oleh instruktur sebagai 5 klik menuju sholat khusyu. Klik 1 dijelaskan dengan cara simulasi dan langsung dipraktekkan, terasa bahwa sholat yang aku lakukan selama ini betul-betul hanya gerakan tanpa makna. Aku sholat seakan-akan tidak ada yang melihat, padahal sholat adalah sarana komunikasi dengan Sang Pencipta. Bergetar hati saya.... Ya. Allah ampuni kesalahan saya selama ini.
Klik 2, klik 3 .... dst sampai klik 5 saya lalui tanpa terasa hari sudah malam pukul 23.00. Kami istirahat dan bangun pukul 03.00 untuk sholat malam. Sungguh nikmat sholat yang saya lalui tanpa terasa sholat 2 rakaat menghabiskan waktu 40 menit (padahal saya biasanya sholat 2 rokaat paling lama 4 menit). Dalam sholat malam itu aku curhat habis-habisan kepada Allah, kusampaikan semua permasalahan hidupku termasuk kebencianku kepada orang itu.
Training berakhir pagi hari pukul 09.00, aku dan peserta yang lain pulang ke rumah masing-masing. Keesokan harinya aku melakukan sholat dhuha dirumahku, masyaAllah, sholat yang aku lakukan terasa sangat nikmat, Allah terasa sangat dekat dan sesudah sholat hati terasa lapang. Kulihat jam sholatku hampir 1 jam, Subhanallah.
Tak terasa Bulan Ramadhan 1429 sedang kami jalani, seperti biasa kami sholat tarawih di masjid Al-Hikmah. Sebelum shalat Tarawih kami sholat Isya, ternyata imam sholat isya'nya adalah instruktur Training sholat khusyu. Aku sangat menikmati sholat isya yang dilakukan berjamaah, sampai-sampai aku tidak memperhatikan siapa yang berdiri disamping kanan dan kiriku. Yang penting ketika berdiri aku rapatkan bahuku dan kakiku sesuai yang diajarkan ketika pelatihan sholat. Ketika salam, betapa terkejutnya aku karena disamping kananku ternyata adalah orang yang selama ini aku benci. Tapi subhanallah, ketika aku melihat dia, aku salami dia dan kuberi senyuman, .... dihati ini tidak ada lagi kebencian kepadanya. Plong, lega.... Allahuakbar... kebencianku sekarang telah hilang karena sholatku yang semoga kini telah khusyu. Kuceritakan pengalamanku pada ustad instruktur sholat khusyu yang dari Indonesia, beliau berkata: "Bersyukurlah karena sholat Bapak sudah bisa menghilangkan kebencian dihati yang dikobarkan oleh setan, terus Bapak jaga karena sesuai dengan janji Allah, Sesungguhnya Sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dan Bapak sudah mengalami sendiri". Terima kasih ustad.
Sebagai informasi semoga bermanfaat bagi pembaca, ustad yang berasal dari indonesia itu tinggal di Bogor bernama Ustad Sambo (lengkapnya Ansuri Sambo, maaf kalau salah), pelatihannya diberi label "Manajemen Sholat menuju Khusyu dan Nikmat". Alhamdulillah, aku sudah merasakannya dan aku akan terus berusaha menjaganya, amin.
(Cerita ini sengaja tidak menyebutkan nama, semoga bisa diambil hikmahnya) Read More..

Jumat, 28 November 2008

Pandangan Tokoh Tentang sholat Khusyu'

Prof. DR. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc

Sholat adalah ibadah utama ajaran islam yang merupakan unsur yang membedakan antara seorang muslim dengan non-muslim (QS. At-Taubah:11).

Sholat juga merupakan indikator utama orang-orang mukmin yang akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia maupun di akherat (QS. Al-Muminun:1-2)

Sholat yang dilakukan dengan penuh kekhusyuan, diharapkan akan mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar (QS. Al-Ankabut:45).

“Bagaimana upaya untuk melaksanakan sholat Khusyu’, Ustadz Ansufri Idrus Sambo telah menulis sebuah buku ‘Manajemen Sholat menuju Khusyu’ dan Nikmat’ yang sangat penting untuk dibaca dan diketahui oleh kaum muslimin yang ingin meraih kekhusyu’an dalam sholat”

(Diambil dari: Buku Saku "Sholat Khusyu itu Mudah" Penerbit Hilal ProAd, Muharram 1428H, Yayasan Hilal Bogor)

Ust. Abdurrahman Al-Baghdadi
Tidak ada yang sia-sia dalam islam. Setiap perintah dan larangan dalam islam pasti memberikan manfaat yang baik dalam kehidupan umatnya, termasuk sholat. Kewajiban dan syiar Islam yang paling utama adalah sholat.

Shalat adalah salah satu media untuk mengkomunikasikan diri dengan Allah SWT, yang tersirat dengan takbir "Allahu Akbar" dengan penuh semangat, menghadap ke haribaan penguasa alam semesta Yang Maha Kuasa.

Berbagai macam hikmah sholat:
1. melatih disiplin dan tertib
2. melatih menghargai waktu.
3. dapat membuka pintu hikmah
4. benteng bagi diri dari kemaksiatan
5. Pengundang Pertolongan Allah
6. Penggugur dosa

“Buku ‘Manajemen Sholat menuju Khusyu’ & Nikmat’ karya al-Ustadz al fadhil Ir. H. Ansufri Idrus Sambo berusaha keras untuk memperbaiki kualitas sholat umat, sebagai salah satu upaya dalam memperbaiki keadaan umat secara menyeluruh.”
(Disarikan dari Kata Pengantar buku "Manajemen Sholat Menuju Khusyu' dan Nikmat, Penulis: Ansufri Idrus Sambo, Timpani Publishing, Maret 2007)
Read More..